WASHINGTON - Para pengunjuk rasa yang menuntut Amerika Serikat (AS) menghentikan bantuan militer ke Israel mengibarkan bendera Palestina dan membakar bendera AS di luar stasiun kereta apin Union Station Washington dalam demonstrasi pada Rabu (24/7/2024).
Polisi menggunakan semprotan merica pada ribuan orang yang berkumpul di luar Capitol saat Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu berbicara di depan Kongres. Mereka mengatakan pengunjuk rasa mencoba melintasi blokade dan tidak mundur ketika diminta.
“Masyarakat tidak mematuhi perintah kami untuk mundur dari garis polisi. Kami menyebarkan semprotan merica kepada siapa pun yang mencoba melanggar hukum dan melewati garis itu,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
“Kami bukan ancaman (kepada polisi),” kata Sarah Bowles, teknisi farmasi dari Delaware yang menghadiri protes dan membantu pengunjuk rasa yang terluka. Salah satu kelompok pengunjuk rasa mengatakan polisi menyerang demonstran saat mereka berbaris.
Sebuah panggung di lokasi protes dekat Capitol dipenuhi dengan spanduk, termasuk spanduk yang menyatakan pemimpin Israel sebagai "Penjahat Perang yang Dicari" mengacu pada surat perintah penangkapan yang diminta oleh jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Netanyahu membantah tuduhan kejahatan perang.
Di dekatnya, para pengunjuk rasa meletakkan hampir 30 peti mati karton seukuran manusia yang dibungkus dengan bendera Palestina. Lalu lintas dilarang di beberapa jalan dekat Capitol.