Bertemu Netanyahu, Kamala Harris Terkenang saat Masih Kecil Tanam Pohon di Israel

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 26 Juli 2024 15:06 WIB
Bertemu Netanyahu, Kamala Harris Terkenang saat Masih Kecil Tanam Pohon di Israel (Foto: AFP)
Share :

WASHINGTONWakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS) Kamala Harris yang juga menjadi calon presiden (capres) AS dari Partai Demokrat, telah lama berbicara tentang dukungannya yang kuat terhadap Israel.

Perjalanan luar negeri pertamanya dalam karier Senat pada awal tahun 2017 adalah ke Israel. Salah satu tindakan pertamanya selama menjabat adalah memperkenalkan resolusi yang menentang resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengutuk Israel.

Harris juga berbicara tentang hubungan pribadinya dengan Israel, termasuk kenangan saat mengumpulkan uang sebagai seorang anak untuk menanam pohon di Israel. Dia juga mengenang saat memasang mezuzah di dekat pintu depan kediaman wakil presiden di Washington. Diketahui, suami Harris adalah seorang Yahudi.

Ia juga memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok pro-Israel termasuk Komite Urusan Publik Amerika-Israel yang konservatif dan J Street yang liberal.

Bagi Harris, pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa dia memiliki keberanian untuk menjabat sebagai panglima tertinggi.

Dia masih terus diwasi oleh mereka yang berhaluan kiri politik yang mengatakan Biden belum berbuat cukup banyak untuk memaksa Netanyahu mengakhiri perang dan oleh Partai Republik yang ingin mencapnya sebagai pihak yang tidak cukup mendukung Israel.

Pertemuan tatap muka terakhir Harris dengan Netanyahu terjadi pada Maret 2021. Namun dia telah mengambil bagian dalam lebih dari 20 panggilan telepon antara Biden dan Netanyahu.

Harris pada Kamis (25/7/2024) juga mengeluarkan sikap tegasnya terkait perang Gaza.

 

Dia mendesak Netanyahu segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sehingga puluhan sandera yang ditawan oleh militan di Gaza sejak 7 Oktober dapat kembali ke rumah.

Harris mengatakan bahwa ia telah melakukan percakapan yang terus terang dan konstruktif dengan Netanyahu. Dalam percakapan itu Harris menegaskan hak Israel untuk membela diri tetapi juga menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang tingginya jumlah korban tewas di Gaza selama sembilan bulan perang dan situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana.

Dengan semua mata tertuju pada calon presiden dari Partai Demokrat, Harris sebagian besar menegaskan kembali pesan lama Presiden Joe Biden bahwa sudah waktunya untuk menemukan akhir dari perang brutal di Gaza, di mana lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas.

Namun, ia menyampaikan nada yang lebih tegas tentang urgensi saat ini hanya satu hari setelah Netanyahu memberikan pidato berapi-api di Kongres di mana ia membela perang, bersumpah untuk menang total melawan Hamas dan hanya sedikit menyebutkan tentang negosiasi gencatan senjata.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya