Israel Tuduh Hizbullah Lakukan Serangan di Dataran Tinggi Golan, Roket Buatan Iran

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 29 Juli 2024 07:14 WIB
Israel Tuduh Hizbullah Lakukan Serangan di Dataran Tinggi Golan, Roket Buatan Iran (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Militer Israel menuduh kelompok Hizbullah Lebanon melalukan serangan roket yang diluncurkan dari daerah yang terletak di utara desa Chebaa di Lebanon selatan.

Berbicara dengan wartawan di Majdal Shams, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa forensik menunjukkan roket itu adalah Falaq-1 buatan Iran.

Roket tersebut menghantam lapangan sepak bola di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Serangan ini telah menewaskan 12 orang

Hizbullah sebelumnya telah mengumumkan peluncuran rudal Falaq-1 pada Sabtu (27/7/2024), dengan mengatakan rudal itu telah menargetkan markas militer Israel.

Kendati demikian, Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak dimulainya konflik di Gaza.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Hagari juga mengatakan bahwa untuk saat ini tidak ada perubahan dalam instruksi Komando Front Dalam Negeri, yang menunjukkan bahwa tentara tidak memperkirakan eskalasi yang akan segera terjadi di seluruh Israel.

Sekutu koalisi sayap kanan Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, menyerukan pembalasan yang keras, termasuk terhadap pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

"Atas kematian anak-anak, Nasrallah harus membayar dengan kepalanya. Seluruh Lebanon harus membayar," tulis Smotrich di X.

 

Konflik tersebut telah memaksa puluhan ribu orang di Lebanon dan Israel meninggalkan rumah mereka. Serangan Israel telah menewaskan sekitar 350 pejuang Hizbullah di Lebanon dan lebih dari 100 warga sipil, termasuk petugas medis, anak-anak, dan jurnalis.

Militer Israel mengatakan setelah serangan pada Sabtu (27/7/2024) jumlah korban tewas di antara warga sipil yang tewas dalam serangan Hizbullah telah meningkat menjadi 23 sejak Oktober, bersama dengan sedikitnya 17 tentara.

Andrea Tenenti, juru bicara pasukan penjaga perdamaian UNIFIL yang beroperasi di Lebanon selatan, mengatakan kepada Reuters bahwa komandan pasukannya telah menghubungi pihak berwenang di Lebanon dan Israel untuk memahami rincian insiden Majdal Shams dan untuk menjaga ketenangan.

Seorang diplomat senior yang berfokus pada Lebanon mengatakan semua upaya sekarang diperlukan untuk menghindari perang habis-habisan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya