Pada tahun 2012, ketika ditanya oleh Reuters apakah Hamas telah menghentikan perjuangan bersenjata, Haniyeh menjawab tentu saja tidak dan mengatakan perlawanan akan terus berlanjut dalam segala bentuk. Yakni perlawanan rakyat, politik, diplomatik, dan militer.
Haniyeh sendiri diketahui telah kehilangan tiga putranya yaitu Hazem, Amir, dan Mohammad, yang tewas pada tanggal 10 April ketika serangan udara Israel menghantam mobil yang mereka kendarai. Haniyeh juga kehilangan empat cucunya, tiga perempuan dan seorang laki-laki, dalam serangan itu.
Namun, terlepas dari semua bahasa kasar di depan publik, diplomat dan pejabat Arab menganggapnya relatif pragmatis dibandingkan dengan suara-suara garis keras di dalam Gaza, tempat sayap militer Hamas merencanakan serangan pada 7 Oktober.
(Susi Susanti)