Mengenang Pertemuan Ismail Haniyeh dengan JK di Doha, Serukan Hamas-Fatah Bersatu

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Rabu 31 Juli 2024 12:26 WIB
Pertemuan Jusuf Kalla dengan Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat 12 Juli 2024 (Tim Media JK)
Share :

JAKARTA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh di kediamananya di Teheran, Iran, Rabu 31 Juli 2024. Tiga pekan sebelumnya, Haniyeh sempat bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) di Doha, Qatar.

Pertemuan JK dengan Ismail Haniyeh di Doha pada Jumat 12 Juli 2024 berlangsung penuh keakraban. Dalam pertemuan itu, JK meminta agar Hamas dan Al Fatah bersatu untuk kebaikan Palestina yang sedang menghadapi agresi dan genosida Israel.

JK meminta Hamas tetap solid dan menjaga solidaritas dengan Fatah. Tanpa persatuan, JK menilai, akan semakin pelik penyelesaian masalah di Gaza.

"Untuk menciptakan perbaikan kondisi di Palestina. M. Jusuf Kalla, menyarankan agar organisasi Hamas tetap harus menunjukkan persatuan dan kebersamaan dengan Al Fatah. Begitu pula dengan hubungan internal Hamas sendiri. Tanpa kesatuan aspirasi serta institusi hanya akan menambah pelik penyelesaian masalah Gaza," bunyi keterangan tertulis dari tim JK yang diterima Okezone.

Tak hanya itu, JK juga menyarankan agar seluruh pihak dapat membuat rencana kemanusian untuk Gaza. Salah satunya, seperti menyusun program bantuan berdasadkan skala prioritas, mengobati korban, menyelamatkan kelompok rentan baik wanita, anak-anak hingga lansia.

"Selanjutnya, kata JK kita semua harus membuat rencana kemanusiaan untuk Gaza, misalnya, menyusun program berdasarkan skala prioritas, seperti mengobati korban luka dan sakit, menyelamatkan wanita, orang tua dan anak anak sehingga tidak menambah jatuhnya korban perang," terang keterangan tersebut.

 

JK menilai, saran itu bisa berjalan efektif bila kekerasan di Gaza bisa dihentikan dulu. Dengan tak ada kekerasan, JK menilai proses rekonstruksi dan rehabilitasi Gaza bisa berjalan mulus.

"Namun, JK mengingatkan kepada Haniyeh, semua ini hanya bisa efektif manakala kekerasan bisa dihentikan lebih dulu. Jika kekerasan dapat dihentikan, maka rekonstruksi dan rehabilitasi Gaza, secara otomatis dapat dilaksanakan," tulis keterangan tersebut.

"Segala ikhtiar kita semua harus diawali dalam perspektif kemanusiaan, bukan soal politik dan pandangan idrologis," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, JK juga menyampaikan bela sungkawa kepada bangsa Palestina yang telah menjadi korban agresi militer Israel. JK menegaskan, Indonesia senantiasa solid dan mendukung kemerdekaan Palestina.
 

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya