Kiai Soleh Darat
Bersama Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Ahmad Dahlan juga pernah berguru kepada ulama besar asal Semarang, Kiai Soleh Darat. Sedangkan nama Kiai Kholil Bangkalan yang disebutkan sebagai guru dari Kiai Ahmad Dahlan tidak terverifikasi.
Setelah berhaji ke Makkah pada tahun 1903, di tanah Hidjaz Kiai Ahmad Dahlan kembali menimba ilmu dari ulama besar asal Nusantara yakni Syekh Ahmad Khatib, Kiai Nawawi Al-Bantani, Kiai Mas Abdullah Surabaya, dan Kiai Maskumambang.
Saat berguru kepada Syekh Ahmad Khatib, KH Ahmad Dahlan kembali satu majelis dengan Kiai Hasyim Asy'ari, demikian tulis Muhammad Nasruddin Anshoriy dalam buku "Matahari Pembaruan Rekam Jejak KH Ahmad Dahlan (2010)".
Dalam hajinya tersebut, atas bantuan Haji Baqir, Kiai Ahmad Dahlan berhasil bertemu dan berguru dengan murid dari Muhammad Abduh yakni Muhammad Rashid Ridha selama dua tahun. Demikian catat Ahmad Faizin Karimi dalam "Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan (2012)".