"Ini semua idealnya terpenuhi semua. Kalau tidak, pasti ada yang pincang," ujar perempuan yang karib disapa Alqi itu kepada Okezone, Sabtu (3/8/2023).
Menurutnya, kasus penemuan kerangka ibu dan anak yang terjadi di Bandung Barat, tidak semata-mata faktor finansial atau ekonomis saja. "Tapi, ada fungsi lain dalam keluarga yang enggak dipenuhi," tuturnya.
Karena itu dirinya berpesan, kelas pra-nikah sebaiknya dijalni oleh mereka yang hendak berumah tangga agar mengetahui lebih dalam terkait apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dihadapi ketika nantinya sudah sah menjadi suami istri.
"Belajar psikologi keluarga, financial management, manajemen konflik dalam rumah tangga, hingga kesehatan reproduksi membangun generasi berkualitas," ujarnya.
Dengan mengetahui seluk eluk rumah tangga, bisa saja orangtua yang miskin dalam hal materi, tapi masih bisa menjalankan fungsi protektif edukatif dan sebagainya dengan baik.
"Tapi dalam kasus Bandung ini, si ayah sebagai pemimpin keluarga, sepertinya sudah mengabaikan semua fungsi itu," ujar Alqi.
Diketahui, dalam kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Bandung, Mudjoyo Tjandra selaku suami sekaligus ayah dari kedua korban, telah berpisah dengan anak istrinya selama delapan tahun. Dalam tulisan lain yang ada di tembok rumah, Mudjiono juga disebut telah menikah tiga kali.
Hal lain yang juga sangat mengusik dari kasus tersebut, adalah kedua korban diduga telah meninggal 4 tahun sebelum akhirnya ditemukan tinggal kerangka. Pertanyaannya, kenapa para tetangga tidak menyadarinya hingga selama itu? Kemana mereka?