DALAM beberapa tahun terakhir, bendera merah Iran telah menjadi simbol yang sering muncul dalam berbagai situasi penting. Bendera ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga penuh dengan makna simbolis yang dalam.
Bendera merah Iran memiliki arti panggilan untuk melakukan pembalasan. Bendera tersebut selalu dikibarkan dalam insiden insiden penting terutama terkait meninggalnya tokoh penting. Seperti pada saat kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel.
Setelah kematian Haniyeh, pemerintah Iran langsung mengibarkan bendera Merah sebagai tanda marah. Bendera merah juga pernah dikibarkan pada dikibarkan saat Jenderal Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan udara AS di Bandara Baghdad, Irak.
Bendera merah Iran dikenal sebagai lambang balas dendam. Ketika pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dibunuh di Teheran, Iran mengibarkan bendera merah di atas Masjid Jamkaran di Qom.
Tindakan ini menunjukkan niat Iran untuk merespons pembunuhan tersebut. Bendera merah juga pernah dikibarkan setelah tewasnya Jenderal Qassem Soleimani pada tahun 2020 dalam serangan udara oleh Amerika Serikat.
Bendera merah sering dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan tokoh-tokoh penting. Ketika Haniyeh dibunuh, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan Iran untuk menyerang Israel sebagai balasan. Keputusan ini diambil setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Bendera merah menjadi tanda kesiapan Iran untuk melakukan tindakan balasan.