JAKARTA – Aksi brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM)/KKB Papua yang membunuh warga negara Selandia Baru,Glen Malcolm Conning mendapat kecaman banyak pihak. Jasad Glen juga dibakar bersama helikopternya di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Selain membunuh WN Selandia Baru, kelompok teroris tersebut juga menyandera empat orang tenaga kesehatan (Nakes) serta dua orang anak penumpang helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service (IAAS) tersebut.
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM-TPNPB), Sebby Sambom, angkat bicara terkait peristiwa sadis tersebut. “Jadi kami belum terima konfirmasi dari lapangan, harap sabar,” ujarnya dikutip BBC Indonesia, Selasa (8/6/2024).
“Kalaupun (sangkaan) benar, pilot tersebut adalah mata-mata dari TNI/Polri karena sudah sejak lama kami bilang wilayah tersebut masuk dalam wilayah perang,” lanjut Sebby.
Petinggi teroris Papua tersebut menegaskan, penerbangan sipil mana pun dilarang mendarat di lokasi tersebut. Oleh karena itu, jika dilanggar maka pihaknya akan melakukan serangan.
"Saya sudah bilang ke publik bahwa wilayah itu wilayah larangan, wilayah konflik bersenjata yang kami larang untuk penerbangan sipil, apalagi sering mengangkut tentara polisi pakai helikopter-helikopter itu," tutup Sebby.
Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani membenarkan penyanderaan disertai pembunuhan sadis tersebut. KKB juga membakar Helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada hari, Senin (5/8/2024), sekira pukul 10.00 WIT.
“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service,” ujar Faizal Ramadhani.
Saat itu, helikopter mendarat di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa 4 penumpang yaitu 2 orang dewasa nakes dan 1 bayi serta 1 anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama.
(Fahmi Firdaus )