“Sebelum serangan itu, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen,” tambahnya.
Juru bicara badan Hamas Mahmoud Basal menggambarkan insiden itu dalam sebuah posting di Telegram sebagai “pembantaian yang mengerikan”, dengan beberapa mayat terbakar.
Serangan itu terjadi dua hari setelah otoritas Gaza mengatakan lebih dari 18 orang tewas dalam serangan Israel terhadap dua sekolah lain di Kota Gaza, dengan militer mengatakan pada saat itu telah menyerang pusat komando Hamas.
"Cukup!" teriak warga Khan Yunis Ahmed al-Najjar. "Kasihanilah kami, demi Tuhan, anak-anak dan wanita muda sekarat di jalanan. Cukup!"
(Qur'anul Hidayat)