NEW YORK – Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi jika Iran berada di balik peretasan kampanye calon presiden Donald Trump baru-baru ini. Biro Investigasi Federal (FBI) dan badan federal lainnya mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa Iran telah memilih untuk ikut campur dalam pemilihan AS. Hal ini dilakukan untuk memicu perselisihan dan merusak kepercayaan pada lembaga demokrasi mereka.
Kampanye Trump awal bulan ini menuding Iran atas peretasan pesan internal. Pejabat Iran membantahnya. Kampanye Partai Republik dilaporkan dikirimi email spear-phishing, yakni sebuah pesan yang dirancang agar tampak dapat dipercaya untuk membuat target mengeklik tautan berbahaya.
"[Komunitas intelijen] yakin bahwa Iran telah melalui rekayasa sosial dan upaya lain mencari akses ke individu dengan akses langsung ke kampanye Presiden dari kedua partai politik," kata pejabat intelijen AS dalam pernyataan tersebut, dikutip BBC.
"Aktivitas tersebut, termasuk pencurian dan pengungkapan, dimaksudkan untuk memengaruhi proses pemilihan AS,” lanjutnya.