Gedung Putih Sebut Strategi Nuklir Rahasia Bukan Respons Terhadap Satu Negara Atau Ancaman

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 21 Agustus 2024 15:55 WIB
Gedung Putih mengatakan rencana strategis nuklir rahasia yang disetujui oleh Joe Biden pada tahun ini bukanlah respons terhadap satu negara atau ancaman (Foto: AP)
Share :

Daryl Kimball, Direktur eksekutif Arms Control Association, mengatakan bahwa meskipun perkiraan intelijen AS menunjukkan bahwa Tiongkok dapat meningkatkan ukuran persenjataan nuklirnya dari 500 menjadi 1.000 hulu ledak pada tahun 2030. Adapun Rusia saat ini memiliki sekitar 4.000 hulu ledak nuklir dan tetap menjadi pendorong utama di balik strategi nuklir AS.

Kimball mengutip pernyataan bulan Juni oleh salah satu pejabat yang disebutkan dalam laporan Times, Direktur Senior Gedung Putih untuk Pengendalian Senjata, Perlucutan Senjata, dan Nonproliferasi Pranay Vaddi.

Menurut pernyataan tersebut, strategi AS adalah untuk mengejar pembatasan senjata nuklir dengan Tiongkok dan Rusia, tetapi jika Tiongkok terus melanjutkan lintasannya saat ini dan jika Rusia melampaui batas New START, AS di masa mendatang mungkin perlu mempertimbangkan penyesuaian terhadap ukuran dan susunan kekuatan nuklirnya.

"Menurut pemahaman saya, titik di mana pemerintahan saat ini berpikir untuk mempertimbangkan perubahan tersebut tidak akan terjadi hingga tahun 2030, atau beberapa waktu setelahnya," katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya