Pemerintah Indonesia Tegaskan Komitmen Perlindungan Hak Asasi Penyandang Disabilitas Mental-Psikososial

Nur Khabibi, Jurnalis
Senin 26 Agustus 2024 12:42 WIB
Dirjen HAM Kemenkumham. Sumber Foto: Humas Ditjen HAM
Share :

JAKARTA - Pemerintah melaunching Pedoman Penghomratan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan, dan Pemajuan HAM (P5 HAM) bagi penyandang disabilitas mental hari ini, Senin (26/8/2024). Peluncuran itu sebagai komitmen Pemerintah terhadap menghormati, melindungi, memenuhi, menegakkan, dan memajukan HAM bagi seluruh warganya, termasuk kelompok masyarakat penyandang disabilitas mental-psikososial.

"Pada hari ini Pemerintah mewujudkan komitmennya dengan Peluncuran (Launching) Pedoman Penghomratan, Pelindungan, Pemenuhan, Penegakan, dan Pemajuan HAM (P5 HAM) Bagi Penyandang Disabilitas Mental Di Panti Rehabilitasi Mental Secara Daring di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM," kata Direktur Jenderal HAM Kemenkumham, Dhahana Putra melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2024). 

Dhahana menjelaskan, prinsip universalitas HAM yang menitikberatkan pada hakekat manusia telah membentuk sifat HAM yang dinamis, mengikuti perkembangan kehidupan manusia itu sendiri.

"Penyandang disabilitas mental/psikososial memiliki hak-hak asasi yang sama dengan warga negara lainnya. Berdasarkan prinsip non-diskriminasi, penghormatan, pelindungan, pemenuhan, bahkan pemajuan HAM bagi penyandang disabilitas mental/psikososial menjadi bagian penting dalam implementasi hak-hak mereka secara menyeluruh," ujarnya. 

"Hal ini mencerminkan pergeseran pendekatan dari berbasis belas kasihan atau charity-based menuju pendekatan berbasis HAM atau human rights-based," sambungnya. 

Ia melanjutkan, sebagai wujud nyata komitmen tersebut, pemerintah telah mengimplementasikan Peta Jalan P5HAM untuk Penyandang Disabilitas Mental (PDM).  Peta jalan ini merupakan bentuk implementasi dari UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjamin berbagai hak PDM, seperti hak hidup, bebas dari stigma, serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan. 

"Penyusunan peta jalan ini dilakukan melalui konsolidasi panjang antara kementerian dan lembaga sejak tahun 2022, dengan melakukan audiensi serta kunjungan ke panti rehabilitasi di berbagai daerah," ucapnya. 

Pokja P5HAM, yang dibentuk oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2021, berperan penting dalam melindungi PDM dari kekerasan dan diskriminasi. Stigma dan diskriminasi yang sering kali dialami PDM, baik dari keluarga, masyarakat, maupun penyelenggara layanan dasar, meningkatkan kerentanan mereka terhadap berbagai bentuk kekerasan, termasuk pemasungan dan pemaksaan pemasangan kontrasepsi, terutama pada perempuan dan anak.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya