Jelang Reshuffle Kabinet, 6 Menteri dan Pejabat Ukraina Mengundurkan Diri

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 04 September 2024 11:58 WIB
Setidaknya enam pejabat Ukraina dan menteri kabinet telah mengundurkan diri dari jabatan mereka menjelang perombakan kabinet besar yang diduga akan segera terjadi (Foto: EPA)
Share :

UKRAINA - Setidaknya enam pejabat Ukraina dan menteri kabinet telah mengundurkan diri dari jabatan mereka menjelang perombakan kabinet besar yang diduga akan segera terjadi. Pengunduran diri tersebut membuat beberapa jabatan tinggi pemerintahan kosong. Termasuk menteri industri strategis yang bertanggung jawab atas produksi senjata.

Perubahan tersebut terjadi saat pemimpin parlemen dari partai Pelayan Rakyat yang berkuasa mengatakan setengah dari kabinet akan diubah dalam perombakan kabinet besar minggu ini.

Perubahan tersebut terjadi saat Ukraina terus menghadapi pemboman harian Rusia di kota-kotanya, dan berjuang untuk menahan perolehan Moskow di timur sambil juga menggunakan sumber daya untuk serangannya di wilayah Kursk Rusia.

Mereka yang mengajukan pengunduran diri pada Selasa (3/8/2024) yakni termasuk Menteri Industri Strategis Alexander Kamyshin, Menteri Kehakiman Denys Maliuska, Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets, Wakil Perdana Menteri (PM) Olha Stefanishyna dan Iryna Vereshchuk, dan Kepala Dana Properti Negara Ukraina Vitaliy Koval.

Salah satu ajudan presiden yang paling senior, Rostyslav Shurma, juga diberhentikan sesuai dengan keputusan presiden.

"Sesuai yang dijanjikan, perombakan besar-besaran pemerintah dapat diharapkan minggu ini. Lebih dari 50% staf Kabinet Menteri akan diganti,” terang David Arakhamia, pemimpin parlemen dari partai berkuasa Pelayan Rakyat, menulis di Telegram.

"Besok kita akan melakukan pemecatan, dan lusa akan ada pengangkatan," lanjutnya.

 

Berbicara dalam pidato video malam harinya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan lembaga-lembaga negara harus dikonfigurasikan sehingga Ukraina mencapai semua hasil yang dibutuhkan menjelang kunjungan yang direncanakannya ke AS pada bulan depan. Pada kunjungan ini, Zelensky diharapkan untuk menyampaikan rencana kemenangan kepada Presiden Joe Biden.

"Untuk ini, kita harus memperkuat beberapa bidang pemerintahan dan perubahan dalam susunannya telah dipersiapkan. Akan ada juga perubahan di kantor (presiden)," katanya.

Anggota parlemen oposisi Iryna Gerashchenko mengkritik perombakan kabinet.

“Ini adalah pemerintahan tanpa menteri. Parlemen tanpa mayoritas tunggal. Krisis intelektual dan personel yang tidak diperhatikan oleh pihak berwenang,” lanjutnya.

Ia menyerukan pemerintahan persatuan dan diakhirinya cengkeraman tim politik Presiden Zelensky pada kekuasaan.

Pada hari yang sama saat perubahan diumumkan, serangan Rusia di pusat kota Poltava menewaskan 51 orang dan melukai 271 lainnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya