UKRAINA - Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Senin (2/9/2024) mengecam dan marah besar atas kegagalan Mongolia untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang berkunjung. Kegagalan penangkapan yang didasarkan pada surat perintah internasional ini memberikan pukulan telak bagi sistem hukum pidana internasional.
Putin diketahui tiba di Mongolia pada Senin (2/9/2024) untuk melakukan pembicaraan yang kemungkinan akan difokuskan pada jaringan pipa gas baru yang menghubungkan Rusia dan China.
Surat perintah penangkapan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang dikeluarkan tahun lalu terhadap Putin mewajibkan 124 negara anggota pengadilan tersebut, termasuk Mongolia, untuk menangkap presiden Rusia dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika ia menginjakkan kaki di wilayah mereka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhiy Tykhyi mengatakan kegagalan Mongolia menahan Putin merupakan pukulan berat bagi Mahkamah Pidana Internasional dan sistem hukum pidana.
"Mongolia telah membiarkan seorang penjahat yang dituduh menghindari keadilan, dengan demikian ikut bertanggung jawab atas kejahatan perang," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.