Lebih dari 50 narapidana, termasuk pemimpin sekte agama, berhasil melarikan diri dari penjara Makala pada tahun 2017 setelah kelompok tersebut menyerbu.
Dan pada tahun 2020, kelompok pemberontak yang terkait dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembobolan penjara yang membebaskan hampir 1.000 narapidana dari sebuah penjara di Beni, di timur laut DRC. Setidaknya 11 orang, termasuk personel keamanan, tewas dalam serangan itu.
Pembobolan penjara lainnya tercatat tahun berikutnya di Matadi, salah satu penjara tertua di negara itu, yang mengakibatkan 189 narapidana melarikan diri. Lebih dari 200 narapidana lainnya melarikan diri dari penjara yang sama pada tahun 2022 setelah menyita senjata dari gudang senjata fasilitas tersebut.
(Susi Susanti)