Putin Disambut Hangat di Mongolia Meski Ada Surat Perintah Penangkapan dari ICC

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 04 September 2024 17:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Mongolia, kunjungan pertamanya ke anggota ICC sejak mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada tahun lalu (Foto: EPA)
Share :

MONGOLIA - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Mongolia, kunjungan pertamanya ke negara anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada tahun lalu. Ia disambut oleh pemimpin Mongolia dalam sebuah upacara mewah di ibu kota negara Asia Ulaanbaatar pada Selasa (3/9/2024).

Pemimpin Rusia tersebut dicari oleh pengadilan atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina akibat perang. Seorang juru bicara Kremlin mengatakan tidak khawatir Putin akan ditangkap selama kunjungan tersebut.

Tentara berkuda berbaris di Lapangan Genghis Khan di ibu kota saat lagu-lagu perang dimainkan oleh band untuk menyambut Putin yang bertemu dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khürelsükh.

Sekelompok kecil pengunjuk rasa berkumpul di lapangan tersebut pada Senin (2/9/2024) sore, sambil memegang spanduk yang menuntut "Usir Penjahat Perang Putin dari sini".

Protes lain direncanakan pada tengah hari pada Selasa (3/9/2024) di Monumen Ulaanbaatar untuk Kaum Tertindas Secara Politik, yang mengenang mereka yang menderita di bawah rezim komunis Mongolia yang didukung Soviet selama puluhan tahun.

Demonstran lain dicegah mendekati presiden Rusia saat kedatangannya oleh pasukan keamanan. Menjelang kunjungannya, Ukraina telah mendesak Mongolia untuk menangkap Putin.

"Kami menyerukan kepada otoritas Mongolia untuk mematuhi surat perintah penangkapan internasional wajib dan menyerahkan Putin ke Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina di Telegram.

Seperti diketahui, pengadilan menuduh tahun lalu bahwa presiden Rusia bertanggung jawab atas kejahatan perang, dengan fokus pada deportasi anak-anak yang melanggar hukum dari Ukraina ke Rusia.

Pengadilan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan komisaris Rusia untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova, atas kejahatan yang sama. Pengadilan menuduh kejahatan tersebut dilakukan di Ukraina sejak 24 Februari 2022, ketika Rusia melancarkan invasi skala penuh.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya