ISRAEL - Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lima warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki. Dua orang lainnya terluka ketika sebuah mobil ditabrak di Tubas pada Kamis (5/9/2024) pagi.
Militer Israel mengatakan serangan itu mengenai ‘sel teroris bersenjata’ dan kelompok bersenjata mengklaim korban tewas sebagai pejuang. Media Palestina juga mengatakan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel di kamp pengungsi al-Faraa di dekatnya. Militer mengatakan pasukan membunuh seorang teroris yang bersenjata dengan alat peledak dalam baku tembak dan bahwa serangan itu menargetkan orang lain.
Selama sembilan hari, pasukan Israel telah menyerbu kota-kota di utara sebagai bagian dari apa yang mereka katakan sebagai operasi kontra-terorisme besar-besaran.
Menurut Kementerian Kesehatan,sejauh ini, sedikitnya 36 warga Palestina telah tewas, termasuk 21 dari provinsi Jenin, delapan dari Tubas. Sebagian besar korban tewas diklaim oleh kelompok bersenjata sebagai anggotanya, tetapi kementerian mengatakan beberapa anak juga termasuk di antara mereka, termasuk seorang gadis berusia 16 tahun yang ditembak di rumahnya dekat Jenin pada Selasa (3/9/2024).
Sebuah pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tentara dan pasukan Dinas Penjara Israel memulai operasi di kamp Tubas dan al-Faraa pada Rabu (4/9/2024) malam.
Pernyataan itu menyebutkan salah satu dari lima pria yang tewas dalam serangan udara di Tubas adalah Mohammed Zakaria Zubeidi, 21 tahun, dan mengatakan dia adalah "seorang teroris penting dari daerah Jenin".
Ia juga putra Zakaria Zubeidi, mantan komandan sayap bersenjata gerakan Fatah, Brigade Syuhada Al-Aqsa, yang dipenjara di Jenin, dan diduga sebagai dalang pembobolan penjara pada tahun 2021.