Buruh Takut Mobil Listrik Bikin Mereka Kena PHK, Begini Respons Tim Prabowo Subianto

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Kamis 19 September 2024 22:25 WIB
Tim Ekonomi Prabowo Subianto, Darwin Ginting
Share :

JAKARTA - Tim ekonomi presiden terpilih Prabowo Subianto menenuhi undangan DPP Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (FSP LEM) SPSI untuk mendiskusikan Dampak Kendaraan Elektronik Berbasis Baterei (Battery Electric Vehicles, BEV), di Harris Convention Hall, Summarecon, Bekasi, Kamis (19/9/2024).

Ketua KSPSI Moh. Jumhur Hidayat berharap kebijakan elektrifikasi kendaraan bermotor itu diterapkan secara bertahap karena bisa mengakibatkan 1 juta tenaga kerja kehilangan pekerjaan. Selain itu, industri otomotif kita juga belum siap, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan banyak kecelakaan kerja.

Jika alasannya untuk menurunkan emisi, menurut Jumhur, bisa dikompensasikan dengan kebijakan menanam pohon, misalnya produksi 3 mobil wajib tanam 1 pohon.

"Ini justru bisa menambah perekrutan tenaga kerja sekaligus mengurangi produksi karbon," terang Jumhur seraya menambahkan kegiatan yang dilakukannya itu merupakan bagian dari policy input karena disampaikan pemerintah yang akan datang  menjanjikan setiap perencanaan berbasis science dan pengetahuan. 

Menanggapi pernyataan Ketua Umum KSPSI Moh. Jumhur Hidayat itu, anggota Dewan Pakar Tim Ekonomi Prabowo Subianto, Prof. Dr. Darwin Ginting, S.H., M.H., meminta kalangan buruh atau pekerja di industri otomotif tidak resah karena presiden terpilih tidak akan mempersulit anak bangsa, dan tidak ingin ada orang miskin di republik ini.

Prof. Darwin Ginting mengingatkan, pemerintah harus mencegah kerusakan lingkungan, dan mobil listrik tentu terkait dengan upaya mengurangi tingginya emisi.

Namun demikian, Darwin meminta para pekerja tidak berpikir akan adanya PHK massal.

"Semuanya sudah dipikirkan," tegas Darwin.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya