PADANG PARIAMAN - Polisi berhasil menangkap Indra Septiarman alias Indra Dragon terangka pembunuhan dan pemerkosaan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18). Dia diciduk usai 11 hari diburu oleh tim khusus (timsus) yang dibentuk Polda Sumbar.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengungkapkan bahwa tersangka merupakan seorang residivis dengan rekam jejak kriminal, termasuk kasus pelecehan seksual pada 2013 dan penyalahgunaan narkoba pada 2017.
Tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong setelah melakukan upaya pelarian selama 10 hari. Berbagai metode investigasi diterapkan, termasuk bantuan anjing K9 dan analisis barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Dalam masa pelariannya, tersangka bersembunyi di dalam hutan dan berpindah-pindah tempat di wilayah sekitar kejadian," ujarnya, Jumat (20/9/2024).
Kapolda juga menyinggung terkait korban yang diduga dikubur oleh pelaku dalam keadaan hidup-hidup. "Tim forensik masih bekerja untuk mengonfirmasi apakah korban meninggal sebelum atau sesudah dikuburkan oleh tersangka," ucap Kapolda.
Meskipun sudah melakukan penyergapan beberapa kali, kata Kapolda, tersangka berhasil lolos hingga akhirnya ditemukan di sebuah rumah kosong berdasarkan informasi masyarakat setempat.
"Tim gabungan yang terdiri dari lebih dari 70 personel berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap tersangka," kata dia.
Barang bukti berupa tali rafia, pakaian korban, serta barang-barang lainnya kini tengah dianalisis lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Sementara itu, penyelidikan terus dilakukan untuk menggali motif di balik tindakan kejam tersangka. Polisi menyatakan bahwa tersangka awalnya hanya berniat memperkosa korban, namun akibat dari tindakan tersebut, korban akhirnya meninggal dunia.
Suharyono menyebutkan bahwa kasus ini merupakan pelanggaran Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 285 KUHP tentang perkosaan.
Suharyono menegaskan bahwa pihaknya masih akan melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut, baik terhadap tersangka maupun saksi-saksi lainnya, untuk mendapatkan gambaran lebih detail mengenai peristiwa ini.
"Keluarga korban saat ini juga menjadi fokus perhatian, mengingat beban yang ditanggung setelah kehilangan tulang punggung keluarga mereka," ujarnya.
(Fakhrizal Fakhri )