Namun, persenjataan Beijing diperkirakan masih kurang dari seperlima dari ukuran milik AS dan Rusia, dan China telah lama menyatakan bahwa pemeliharaan nuklirnya hanya untuk pencegahan.
Pada Rabu (25/9/2024), Beijing mengumumkan bahwa rudal jarak jauh itu ditembakkan pada pukul 08:44 waktu setempat (04:44 GMT). Rudal itu membawa hulu ledak tiruan dan mendarat di area yang ditentukan - diyakini berada di Pasifik Selatan.
Kementerian pertahanan Beijing menambahkan peluncuran uji coba itu adalah hal yang biasa dan bagian dari pelatihan tahunannya.
Namun, analis mengatakan China terakhir kali diketahui telah menguji coba ICBM secara internasional pada tahun 1980-an. Biasanya, China menguji secara internal setelah sebelumnya menembakkan ICBM ke arah barat ke Gurun Taklamakan di wilayah Xinjiang.
"Pengujian semacam ini tidak biasa bagi negara lain, termasuk Amerika Serikat, tetapi tidak biasa bagi China," terang analis rudal nuklir Ankit Panda kepada BBC.
"Modernisasi nuklir China yang sedang berlangsung telah menghasilkan perubahan substansial,” lanjutnya. Peluncuran ini sekarang tampaknya juga menunjukkan perubahan yang cukup signifikan.
(Susi Susanti)