Presiden Rusia Vladimir Putin telah mempertahankan hubungan diplomatik dengan Iran dengan risiko dituduh mendapatkan pasokan senjata Iran untuk menjalani perang melawan Ukraina. Chian telah menjalin hubungan strategis dengan Iran, dengan kesepakatan pengeboran sumur minyak di negara tersebut.
Beijing telah menandatangani kontrak dan perjanjian dengan Iran mengenai pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan penduduknya yang besar. Sebagai kompensasi, China diyakini melatih pejabat Iran dan membantu militernya dengan memasok teknologi untuk pengembangan rudal dan membangun tempat uji coba.
Seperti Rusia, Beijing memandang Iran sebagai penyeimbang melawan dominasi Amerika di Timur Tengah dan tempat lain tempat China ingin memperluas pengaruhnya. Bagaimana Timur Tengah? Belum ada tanda tanda. Meski Iran menanamkan pengaruh mereka melalui gerakan gerakan yang biasa disebut milisi dari Irak, Lebanon, Suriah hingga Yaman.
Di Palestina, Iran mendukung Hamas, Hizbullah di Lebanon dan Suriah, ISIS (Irak) serta Houthi (Yaman). Sedangkan negara lain, seperti Arab Saudi masih setengah hati. Iran sebenarnya telah berusaha mempertahankan beberapa hubungan strategis dengan negara-negara Muslim. Masalahnya, kondisi menjadi rumit karena warga Iran menganut aliran Syiah dibandingkan dengan negara-negara mayoritas Sunni.
(Maruf El Rumi)