JERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim pada Selasa bahwa serangan udara Israel telah menewaskan dua penerus pemimpin Hizbullah yang terbunuh, ketika Israel memperluas serangannya terhadap kelompok yang didukung Iran dengan divisi militer keempat dikerahkan ke Lebanon selatan.
Dilansir dari Reuters, Netanyahu berbicara hal terrsebut dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya beberapa jam setelah wakil pemimpin Hizbullah, yang terguncang setelah serentetan pembunuhan komandan senior dalam serangan udara Israel, membiarkan pintu terbuka untuk perundingan gencatan senjata.
"Kami telah menurunkan kemampuan Hizbullah. Kami membasmi ribuan teroris, termasuk (Hassan) Nasrallah sendiri dan pengganti Nasrallah, serta penggantinya," kata Netanyahu, tanpa menyebutkan dua nama terakhir.
Diketahui sebelumnya pada Selasa 8 Oktober 2024, waktu setempat, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hashem Safieddine, orang yang diharapkan menggantikan Nasrallah, mungkin telah "disingkirkan". Belum jelas siapa yang dimaksud Netanyahu dengan "pengganti".
Hingga saa ini, Safieddine belum terdengar lagi di muka umum sejak serangan udara lainnya akhir pekan lalu, yang merupakan bagian dari peningkatan serangan Israel setelah setahun bentrokan perbatasan dengan musuh besar yang bentrok dengan Israel di sepanjang perbatasan untuk mendukung militan Palestina yang memerangi Israel di Gaza.
“Saat ini, Hizbullah lebih lemah dibandingkan selama bertahun-tahun,” ujar Netanyahu mengacu pada kekuatan proksi Iran yang memiliki persenjataan paling tangguh di Timur Tengah.
Meningkatnya ketegangan regional yang dipicu setahun lalu oleh serangan kelompok bersenjata Palestina Hamas dari Gaza ke Israel selatan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir hingga melanda Lebanon.