Di rumah tersebut banyak sekali foto - foto peninggalan Bung Tomo, yang mengandung nilai - nilai sejarah. Kemudian foto - foto tersebut diunggah di situs fotografer, dikutip dari "Bung Tomo : Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November", dari Abdul Waid.
Kebiasaan ketujuh, yakni menulis puisi. Tapi konon tidak diketahui sejak kapan Bung Tomo gemar menulis puisi. Tetapi yang jelas pada kebiasaan sehari-harinya, Bung Tomo kerap kali menuliskan puisi. Namun jelas banyak sekali karya - karya puisinya yang sangat menarik untuk dibaca.
Pada kesehariannya, Bung Tomo sering menulis kegelisahan hatinya dalam bentuk puisi. Terkadang puisi yang ditulisnya diberikan kepada seseorang, dan kadang pula sekadar disimpan sebagai koleksi pribadinya. Salah satu orang yang biasanya diberikan puisi-puisinya yakni sang kekasih Sulistina.
Bahkan konon sejumlah puisi yang diberikan ke Sulistina, dikoleksi olehnya. Puisi-puisi itu konon begitu romantis di tengah sosok Bung Tomo yang garang dan pemberani di medan peperangan.
(Awaludin)