JAKARTA - Indonesia mentargetkan berbagai indikator ketika nanti pada tahun 2045 mencapai Indonesia Emas. Salah satunya adalah kualitas SDM Unggul.
Kualitas SDM Unggul dicirikan dengan kriteria berikut, sehat fisik dan mental, cerdas, produktif, dan terakhir yang menjadi prasyarat mutlak adalah berkarakter dan jati diri ke-Indonesia-an.
Hal ini disampaikan oleh Prof. Warsito, pada saat usai dilantik sebagai Deputi Bidang Koordinasi Penguatan dan Jati Diri Bangsa atau Deputi IV Kemenko PMK oleh Menko PMK Prof. Pratikno di ruang heritage Kemenko PMK (Selasa, 14/01/2025).
“Pintar, menguasai Ipteks, sehat fisik dan mental, kemudian produktif itu adalah beberapa ciri penting SDM Unggul, namun ciri tersebut belum cukup, ada syarat mutlak nya yang harus dipenuhi yaitu SDM kita harus berkarakter dan memiliki jati diri ke-Indonesia-an”, tegas Warsito.
Deputi Warsito melanjutkan bahwa tantangan kita adalah memastikan bahwa semua masyarakat Indonesia memiliki karakter bangsa yang kuat, dalam berbagai rentang usia sejak dini hingga lanjut usia, dan dalam semua dimensi profesi, serta kelas sosial.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini masih rendahnya pemahaman masyarakat dan generasi muda tentang Pancasila, wawasan kebangsaan, dan bela negara, bahkan masih ada generasi muda yang berfikir bahwa sila-sila Pancasila bisa dirubah-rubah.
Di sisi lain, masuknya ideologi transnasional menyebabkan hadirnya upaya deideologisasi Pancasila. Data Global Terrorism Index 2022, Indonesia menempati urutan ke-23 dari 163 negara dan di ASEAN, posisinya lebih rendah dibandingkan Myanmar dan Filipina.
“Tantangan peradaban Society 5.0 dan perkembangan AI, termasuk di dalamnya menjaga aspek humanis dan keadaban dalam praktik budaya digital pada masyarakat Indonesia, kemudian juga literasi digital, saat ini kita juga dihadapkan pada merebaknya judi online”, papar Warsito.
Deputi Warsito melanjutkan bahwa hal Itu semua memerlukan penguatan dari sisi karakter dan jati diri bangsa sejak usia dini sampai usia lanjut.
Pemerintah memiliki komitmen tinggi, hal ini terlihat bahwa 4 dari Asta Cita Prabowo-Gibran, sangat terkait dengan program tersebut, yaitu Asta cita 1: Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).