Pemindahan upacara ke ruang tertutup itu menyebabkan pembatasan jumlah peserta yang dapat hadir. Hampir 250.000 tamu memiliki tiket untuk acara luar ruangan tersebut, tetapi Trump telah mendorong para pendukungnya untuk menonton siaran langsung di Capitol One Arena, tempat ia akan tampil di kemudian hari, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Hal lain yang juga unik pada pelantikan Trump adalah kontriversi terkait pengibaran bendera AS setengah tiang di Gedung Capitol.
Ini berkaitan dengan penghormatan bagi mantan Presiden AS Jimmy Carter yang meninggal dunia pada 29 Desember di usia 100 tahun. Sesuai tradisi, bendera AS diturunkan di gedung-gedung federal untuk masa berkabung selama 30 hari setelah kematian Presiden atau mantan Presiden AS.
Tetapi periode 30 hari itu bertepatan dengan pelantikan, dan Trump berkeberatan dengan pengibaran bendera setengah tiang pada upacara pelantikannya. Akhirnya, sesuai permintaan dari Pimpinan DPR AS Mike Johnson, bendera AS akan kembali dikibarkan satu tiang penuh pada hari pelantikan, tetapi akan kembali diturunkan setengah tiang pada hari berikutnya.
Ini menandai perubahan dalam tradisi kepresidenan. Sebelumnya, bendera tetap diturunkan selama masa berkabung penuh, seperti yang terjadi pada 1973, ketika Presiden Richard Nixon mengambil sumpah jabatannya yang kedua sementara negara menghormati salah satu pendahulunya, Harry Truman.
(Rahman Asmardika)