Namun, kata Rudi, yang terjadi pada Sabtu 25 Januari 2-25 dan Minggu 26 Januari 2025 banyak wisatawan yang belum memiliki tiket, tetap masuk ke kawasan taman nasional. Di sisi lain, kuota pengunjung yang ada sudah habis, sehingga terjadi penumpukan di kawasan Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang jadi pintu masuk favorit wisatawan.
"Penambahan-penambahan di luar kapasitas lingkungan ini berakibat penumpukan. jumlah kendaraan di kaldera Bromo, yang mana menyebabkan terjadi kemacetan. Terlebih pada beberapa titik terdapat kendaraan yang mogok karena satu dan lain hal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ribuan wisatawan antri masuk ke kawasan Wisata Gunung Bromo, pada Sabtu dan Minggu kemarin. Antrian ini terlihat sejak sebelum Pos Jemplang, Desa Ngadas, yang menjadi lokasi pemeriksaan tiket pengunjung. Di sisi lain, karena jalur di atas padat, otomatis membuat kendaraan - kendaraan jip dari bawah Savana Gunung Bromo di bawah Pos Jemplang, tak bisa naik.
Hal ini memicu kepadatan lalu lintas yang luar biasa. Beberapa pengunjung dan agen wisata Gunung Bromo menyebut, mereka bahkan sampai terjebak 2 - 3 jam di kawasan Gunung Bromo.
(Arief Setyadi )