Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ditaksir kerugian materi yang dialami oleh pabrik garmen tersebut mencapai miliaran rupiah.
"Kemungkinan besar diduga konsleting listrik. Mungkin (kerugian) miliaran," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang menimpa pabrik produktif penghasil produk garmen untuk ekspor ke Jepang tersebut.
"Kita doakan semoga bisa segera beroperasi kembali. Saat ini, tenaga kerja yang terdampak berjumlah kurang lebih 300 warga sekitar," ucap Dedie.
Dalam situasi yang tidak mudah ini, Dedie Rachim menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung upaya perusahaan agar dapat kembali melakukan ekspor dan menyerap kembali ratusan tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan. "Dalam situasi kebakaran ini terlihat beberapa titik lemah. Pertama APAR tersedia, tapi ruang penyimpanannya terkunci. Kedua, ada satpam, tetapi di luar tidak tersedia Apar karena semuanya berada di dalam ruangan," pungkasnya.
(Arief Setyadi )