LEBAK - Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya merespons cepat soal ramainya informasi mengenai orangtua murid membawa meja dan kursi dari rumah ke sekolah, Senin (28/4/2025).
Orang nomor 1 di Bumi Multatuli itu lantas bergerak menuju kediaman Arta Grace Monica orangtua dari AFY Cristy Nauly yang menimba ilmu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.
Diketahui, Arta Grace Monica (35) orangtua murid dari AFY Cristy Nauly (11) terpaksa harus membawa meja dari rumah untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) anak.
Hal itu dilakukan lantaran meja yang ditempati AFY mengalami kerusakan sehingga pihak sekolah meminta ganti rugi. Meja yang dibeli oleh orangtua AFY sebesar Rp400 ribu lalu dipikul dari rumah ke sekolah dengan jarak sekitar 200 meter.
"Sudah saya tegur Dinas Pendidikan dan pihak sekolah bakal kita evaluasi," kata Hasbi.
Dalam kesempatan tersebut Hasbi juga sempat bertemu dengan kedua orangtua AFY. Dia banyak berdiskusi hingga akhirnya memberikan uang pengganti kepada orangtua AFY.
Bahkan, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga mendamaikan kedua belah pihak yakni kepala SDN 2 Pasir Tangkil dengan orangtua murid dari AFY .
"Uangnya sudah diganti, perlu diketahui sekolah itu kan sudah ada anggarannya dari biaya operasional sekolah sehingga orangtua murid tidak dibebani apa apalagi. Takutnya terjadi lagi hal seperti ini jangan ragu lapor bupati," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Arta Grave Monica (35) orangtua murid dari AFY Cristy Nauly (11) pelajar SDN 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak terpaksa harus membawa meja dari rumah untuk KBM anak.
Hal itu dilakukan lantaran meja yang ditempati AFY mengalami kerusakan sehingga pihak sekolah meminta ganti rugi.
Meja yang dibeli orangtua AFY sebesar Rp400 ribu lalu dipikul dari rumah ke sekolah dengan jarak sekitar 200 meter, Senin 28 April 2025.
Saat masuk ke dalam kelas anaknya, selain dia menaruhnya, meja itu juga ditulisi “Meja ini dapat dibeli oleh orangtua karena disuruh mengganti meja yang rusak”.
“Saya bawa kursi dan meja ke sekolah karena disuruh mengganti oleh kepala sekolah,” kata Arta sambil menangis saat diwawancara wartawan di ruang kelas anaknya.
(Arief Setyadi )