Tapi, pada Pemilu 1997, Soeharto kembali didesak oleh Golkar untuk tetap mencalonkan diri karena elektabilitasnya masih tinggi, sampei 92 persen. Akhirnya Soeharto terpilih lagi jadi Presiden.
Namun rakyat bersikap sebaliknya. Gelombang protes terus menguat hingga unjuk rasa di mana-mana. Desakan Soeharto mundur makin kuat di mana massa tak terkendali. Akhirnya Soeharto pun mundur, menyerahkan jabatan ke wakilnya BJ Habibie.
(Fahmi Firdaus )