Tentara Israel Tembaki Rombongan Diplomat di Tepi Barat, Uni Eropa Murka

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Kamis 22 Mei 2025 11:21 WIB
Tentara Israel melepaskan tembakan saat para diplomat mengunjungi Kamp Jenin, Tepi Barat. (Foto: Tangkapan layar/X)
Share :

JAKARTA - Para pemimpin Uni Eropa murka setelah tentara Israel melepaskan "tembakan peringatan" kepada para diplomat Uni Eropa di Tepi Barat yang diduduki.

Tembakan Peringatan

Berdasarkan rekaman yang dirilis Otoritas Palestina di media sosial, tampak para delegasi berlari mencari perlindungan. Sementara tentara Israel mengarahkan tembakan ke juru kamera.

Otoritas Palestina menyatakan, tentara Israel melepaskan "tembakan hebat" dari dalam kamp pengungsi Jenin untuk "mengintimidasi" delegasi diplomatik. Saat itu, para delegasi sedang berkeliling kamp untuk memantau kondisi.

Sementara Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, para tentara telah melepaskan "tembakan peringatan" untuk menakut-nakuti kelompok itu setelah mereka "memasuki area yang tidak diizinkan".

Insiden itu terjadi sehari setelah Uni Eropa mengatakan akan meninjau perjanjian politik dan ekonominya dengan Israel mengingat serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Serangan terhadap para delegasi itu memicu serangkaian kecaman dari para pemimpin Eropa.

Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Harris, mengutuk penembakan di dekat delegasi, yang meliputi dua warga negara Irlandia.

"Saya terkejut dan terperangah oleh laporan bahwa militer Israel menembaki sekelompok diplomat yang sedang berkunjung ke Jenin, termasuk dua diplomat Irlandia yang bertugas di Ramallah," kata Harris, melansir Middle East Eye, Kamis (22/5/2025).

"Ini sama sekali tidak dapat diterima dan saya mengutuknya dengan sekeras-kerasnya," ucapnya.

Wakil Presiden Komisi Eropa, Kaja Kallas, mengatakan insiden itu tidak dapat diterima. Ia juga menyebutkan, mereka yang terlibat harus bertanggung jawab.

Sejumlah mantan sekutu Israel dalam beberapa hari terakhir mulai meningkatkan tekanan pada negara itu. Mereka menyatakan kekhawatiran tentang krisis kemanusiaan di daerah kantong itu.

 

Inggris, Prancis, Kanada Ancam Israel

Minggu lalu Inggris, Prancis, dan Kanada mengancam Israel dengan sanksi jika gagal menghentikan operasi militernya di Gaza. Ketiga negara itu juga meminta Israel segera mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi hal itu lewat media sosial X pada Senin malam.

 "Para pemimpin di London, Ottawa, dan Paris menawarkan hadiah besar untuk serangan genosida terhadap Israel pada 7 Oktober sambil mengundang lebih banyak kekejaman seperti itu".

Pernyataan bersama dari Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada Senin menyebut operasi militer Israel yang diperluas di Gaza "sangat tidak proporsional".

"Kami akan tidak tinggal diam sementara Pemerintah Netanyahu melakukan tindakan keji ini," kata pernyataan itu.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya