China Beli Tanah Dekat Kedubes AS dan Istana Presiden Picu Kekhawatiran di Korsel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 29 Mei 2025 14:06 WIB
Ilustrasi.
Share :

Proyek ini, yang membentang sejauh 793 kilometer dari Kyauk Phyu di Negara Bagian Rakhine hingga Nam Kham di perbatasan China, menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan mengganggu kehidupan petani setempat. Komite Pengawas Jalur Pipa Myanmar–China (MCPWC) menyatakan bahwa proyek tersebut penuh dengan masalah kompensasi yang tidak memadai, kurangnya transparansi, serta dampak sosial yang besar.

Di negara-negara tempat China berinvestasi, pola yang sama tampak jelas: memanfaatkan kesepakatan ekonomi untuk menguasai lahan-lahan strategis, sering kali dengan mengorbankan masyarakat lokal dan kepentingan nasional.

Menantang Kedaulatan

Gubernur Oklahoma Kevin Stitt pernah menyuarakan kekhawatiran soal pembelian lahan oleh entitas China untuk mendirikan ladang ganja—yang diduga memiliki motif tersembunyi.

Hal ini terjadi beberapa bulan setelah Angkatan Udara AS menembak jatuh balon mata-mata China di atas wilayah Amerika Utara. Menteri Pertahanan saat itu, Lloyd Austin, mengonfirmasi bahwa balon tersebut digunakan untuk memantau situs strategis AS.

Insiden balon mata-mata memicu kekhawatiran luas terkait keamanan nasional dan serangkaian respons legislatif. Selama tahun 2023 saja, anggota legislatif di 33 negara bagian AS mengajukan lebih dari 80 rancangan undang-undang yang melarang pemerintah China, entitas bisnisnya, bahkan warga negaranya membeli lahan pertanian atau lahan di dekat instalasi militer. Sebagian besar telah disahkan menjadi undang-undang, dan langkah serupa tengah dipertimbangkan di tingkat federal.

 

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya