Menjawab tantangan surplus produksi yang diperkirakan mencapai hingga 6 juta ton, Polri bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyerap panen jagung dengan harga pembelian pemerintah Rp5.500/kg. Tak hanya itu, pelepasan ekspor jagung pun menjadi kenyataan. Selain Kalbar, ekspor juga dilakukan dari Gorontalo (27 ribu ton) dan NTB (20 ribu ton).
Untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik Polri. Gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025.
Di sisi hilir, Polri juga menjalin kerja sama dengan perusahaan pakan ternak untuk mengelola hasil panen melalui 47 feedmills di 17 provinsi. Selain itu, 2 pabrik baru juga dalam proses pembangunan, satu di Kab Maros, Sulsel dan satu lagi di Kab Lamongan, Jatim yang akan menjadi pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.
(Awaludin)