Galian Proyek Jadi Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Pramono Minta Ditertibkan

Muhammad Refi Sandi, Jurnalis
Rabu 11 Juni 2025 14:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkap, biang kerok kemacetan di Jakarta tak lain adanya pekerjaan proyek di lapangan berupa galian kabel dan lainnya. Ia meminta penanggungjawab proyek agar tidak membuat bedeng apabila pengerjaan belum dilakukan.

"Yang kedua, seringkali terjadi kemacetan karena disebabkan kerjaan-kerjaan lapangan. Seperti kemarin, kami secara khusus mengadakan rapat ini. Pekerjaan di sumber daya air, kementerian PU, penggalian kabel-kabel dan sebagainya ini yang mengganggu. Sehingga dengan memikirkan saya sudah meminta untuk penggalian yang bersifat panjang, kemudian yang sempat diviralkan, orang nggak ada yang kerja dan sebagainya, kemudian diviralkan itu saya minta untuk ditertibkan," ujar Pramono di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

"Dan kita mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk supaya pekerjaan-pekerjaan yang seperti itu, kalau kemudian belum dilanjutkan seyogyanya, bedeng ataupun penyekatnya itu ya dibuka. Supaya tidak menimbulkan kemacetan," tambahnya.

Sebelumnya, Pramono mengklaim setelah dipasang alat Intelligent Traffic Control System (ITCS) menggunakan Artificial Intelligence (AI) berhasil mengurai kemacetan di Jakarta dari Peringkat ke-30 menjadi ke-90 versi TomTom Traffic Index. 

Hal itu disampaikan usai meninjau langsung control room ITCS didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Syafrin Liputo di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). 

"Seperti kita ketahui bersama, di Dinas Perhubungan Jakarta untuk mengatur lalu lintas Jakarta ini sudah menggunakan Artificial Intelligence yang digunakan adalah Intelligent Traffic Control System atau ITCS. Tadi saya secara detail berdiskusi dengan Pak Kepala Dinas dan juga jajaran yang ada karena saya ingin tahu apakah sistem kita ini sudah cukup baik atau belum," ucapnya.

"Secara singkat, saya mendapatkan jawaban yang memuaskan. Sebenarnya sistemnya sudah cukup baik, hanya memang masih kurang. Tadi pak Kepala Dinas menyampaikan, sejak dipasangnya ini, sistem ini, Jakarta mengalami kenaikan rankingnya dari berapa ke berapa? Dari 30 ke 90. Jadi dari 30 ke 90, artinya ada kenaikan 60 yang luar biasa. Hanya memang masih kurang," imbuhnya.
 

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya