Disisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster berbagi pengalaman unik selama tinggal di barak IPDN.
“Walaupun tidak ada AC, tapi suasananya dingin. Jadi malah pakai selimut. Ya, kasurnya memang keras, tapi kita rapikan sendiri,” kata Koster sambil tertawa ringan.
Ia menilai sistem makan yang terjadwal dan menu yang sederhana justru menjadi pelajaran penting.
“Makannya standar minimum. Menurut saya perlu kita perbaiki kualitasnya, terutama untuk Praja IPDN. Tapi secara keseluruhan, ini bagus sekali,” ujarnya.
Bagi Koster, pengalaman ini juga memperkuat semangat kedisiplinan dan kerja sama.
“Ini meningkatkan motivasi dan wawasan. Kita dapat materi dari pusat, dan bisa berbagi pengalaman antar daerah. Penting untuk mempercepat pembangunan dan memperkuat kolaborasi,” ujarnya.
(Awaludin)