Herdi juga mengkritik sikap Gubernur yang dinilainya tebang pilih dalam menanggapi aspirasi masyarakat.
"Gubernur Jabar sepertinya hanya mau bertemu dengan pihak-pihak tertentu. Sementara pelaku usaha pariwisata justru diabaikan," tuturnya.
Herdi menegaskan bahwa aksi ini baru diikuti oleh sekitar 10 persen dari total pekerja sektor pariwisata di Jawa Barat, yang jumlahnya mencapai 13.000 orang—8.000 di antaranya formal dan 5.000 informal.
"Jika kami belum juga bisa bertemu Gubernur, kami akan menyiapkan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang jauh lebih besar," tegasnya.
Herdi menjelaskan, kebijakan larangan study tour telah menyebabkan penurunan pesanan secara drastis. Menurutnya, mayoritas wisatawan di Jawa Barat berasal dari rombongan studi tur sekolah.
"Menu utama pariwisata Jabar adalah studi tur pelajar. Jangan bandingkan dengan Bali yang dominan dikunjungi wisatawan asing. Di Jabar, pasar terbesarnya justru anak-anak sekolah," pungkas Herdi.
(Awaludin)