Gelagat Mencurigakan Sebelum Kacab Bank BUMN Dibunuh Secara Biadab

Ari Sandita Murti, Jurnalis
Kamis 18 September 2025 00:06 WIB
Tersangka penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN (Foto: Dok Okezone)
Share :

JAKARTA – Pengacara keluarga korban pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, inisial MIP (37), Boyamin Saiman, menyebutkan seminggu sebelum korban diculik dan dibunuh, seolah sudah ditargetkan oleh orang tak dikenal.

"Korban itu nampak tidak nyaman seminggu sebelumnya. Parkir mobil di luar kompleks, (padahal) enggak pernah itu. Terus merokok, pakai herbal itu, padahal seumur-umur dia enggak merokok. Itu dari sisi korban. Sisi kejadian di lapangan, ada mobil yang memantau rumahnya yang di Bogor, sesuai KTP," ujarnya, Rabu (17/9/2025).

"Jadi, ini tidak random. Almarhum juga sudah pernah mendatangi salah satu pelaku (sebelumnya), si C itu, untuk memberikan kartu nama saat menawarkan bisnis. Artinya kan sudah disasar," tuturnya.

Ia pun mendesak agar penyidik membuka komunikasi di handphone para pelaku dengan bekerja sama dengan provider, guna melacak pembicaraan mereka. Dengan begitu, bakal diketahui perencanaan yang dilakukan para pelaku sejak awal.

"Kejahatan terorganisir itu sudah dapat dipastikan. Kalaupun nurut, sudah akan dihilangkan. Kalau tidak nurut, apalagi. Keluarga menginginkan proses Pasal 340. Pengacara pelaku penculikan juga pernah mengatakan yang membuang itu pelaku penculikan dan itu diserahkan kepada dia dalam keadaan mati. Dalam jumpa pers dikatakan yang membuang bukan penculik, dan dalam keadaan lemas tapi masih bergerak-gerak," jelasnya.

Ia menambahkan, sejatinya penculikan dalam kasus korban termasuk dalam bagian dari pembunuhan, yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, para pelaku tentu bakal memberikan keterangan untuk mencari selamat sendiri-sendiri agar lepas dari jeratan hukum.

"Kalau tidak ada penculikan, mana bisa dibunuh orangnya. Jadi itu satu peristiwa. Jangan dipotong-potong: ini penculik, ini penganiayaan, ini pemukul, ini mindah ke ini, terus sana lagi. Misalnya, yang aktor intelektualnya pasti ngomong, ‘oh saya nggak nyuruh bunuh, hanya dirayu aja’ kan gitu. Semua pasti akan mencari selamat sendiri," katanya.
 

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya