Di Tengah Genosida Gaza, Pemerintah AS Rencanakan Penjualan Senjata Rp106 Triliun ke Israel

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mengupayakan persetujuan Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menjual peralatan pendukung dan persenjataan senilai USD 6,4 miliar (sekira Rp106 triliun) kepada Israel. Peralatan tersebut termasuk helikopter serang dan pengangkut pasukan, ungkap beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Jumat (19/9/2025).

Militer Israel mengatakan telah memperluas operasi di Kota Gaza pada Jumat dan membombardir infrastruktur Hamas, sementara warga Palestina yang terusir dan trauma akibat serangan tersebut mengatakan mereka tidak memiliki sarana untuk melarikan diri.

Kabar mengenai rencana penjualan ini muncul beberapa hari sebelum para pemimpin dunia berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahunan minggu depan, di mana Dewan Keamanan PBB juga akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi mengenai Gaza.

Komisi PBB pekan ini menyatakan bahwa aksi Israel di Gaza dapat digolongkan sebagai genosida. Israel dinyatakan telah melakukan empat dari lima tindakan yang dapat membuat tindakan tersebut dianggap sebagai genosida.

Israel ditemukan telah melakukan pembunuhan; menyebabkan cedera fisik atau mental yang serius; dengan sengaja menciptakan kondisi kehidupan yang dirancang untuk menyebabkan kehancuran orang Palestina secara keseluruhan atau sebagian; dan menerapkan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran.

Paket yang direncanakan mencakup kesepakatan senilai USD 3,8 miliar untuk 30 helikopter serang AH-64 Apache dan USD 1,9 miliar untuk 3.250 kendaraan serbu infanteri bagi tentara Israel.

Suku cadang pendukung pengangkut personel lapis baja dan catu daya senilai USD 750 juta lainnya juga sedang dalam proses penjualan, ujar salah satu sumber.

Dukungan penuh presiden dari Partai Republik tersebut terhadap militer Israel bertolak belakang dengan meningkatnya kekhawatiran di kalangan Demokrat mengenai serangan Israel terhadap Gaza.

Pada Kamis (18/9/2025), sekelompok senator AS mengajukan resolusi Senat pertama untuk mendesak pengakuan negara Palestina, dan lebih dari separuh anggota Senat dari Partai Demokrat baru-baru ini memberikan suara menentang penjualan senjata lebih lanjut.

The Wall Street Journal melaporkan potensi penjualan helikopter dan kendaraan pada Jumat. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

(Rahman Asmardika)