Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan dalam Aksi Pro-Palestina di Sydney

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 12 Oktober 2025 16:17 WIB
Puluhan ribu orang bergabung dalam protes Pro-Palestina di Sydney, Australia. (Foto: X)
Share :

JAKARTA - Puluhan ribu orang bergabung dalam unjuk rasa pro-Palestina di Sydney, Australia pada Minggu (12/10/2025), kata penyelenggara. Aksi ini merupakan salah satu dari puluhan demonstrasi di seluruh Australia, yang digelar meski gencatan senjata di Gaza telah tercapai.

Beberapa pengunjuk rasa menyatakan skeptis bahwa gencatan senjata dalam serangan Israel yang telah berlangsung dua tahun di Gaza akan berhasil.

Penyelenggara, Palestine Action Group, memperkirakan jumlah massa mencapai 30.000 orang di Sydney, kota terpadat di negara itu, salah satu dari sekitar 27 kota di seluruh negeri. Polisi belum memiliki perkiraan jumlah massa untuk protes tersebut.

Gencatan senjata di Gaza tampaknya berhasil pada Minggu pagi dan pasukan Israel telah ditarik mundur berdasarkan fase pertama perjanjian yang ditengahi AS untuk mengakhiri perang, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong sempit tersebut.

"Sekalipun gencatan senjata berhasil, Israel masih melakukan pendudukan militer di Gaza dan Tepi Barat," ujar Amal Naser, seorang penyelenggara demonstrasi di Sydney, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters. "Pendudukan serta diskriminasi sistemik terhadap warga Palestina yang tinggal di Israel merupakan sistem Apartheid."

 

Rekaman Australian Broadcasting Corporation menunjukkan para pengunjuk rasa, banyak yang membawa bendera Palestina dan mengenakan syal keffiyeh, berbaris di jalan-jalan kota yang ditutup. Polisi mengatakan tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Unjuk rasa tersebut digelar di kawasan bisnis setelah pengadilan pekan lalu memblokir rencana untuk menggelarnya di Gedung Opera Sydney.

Seorang pengunjuk rasa, Abbi Jordan, mengatakan ia hadir di unjuk rasa tersebut karena "apa yang disebut gencatan senjata ini tidak akan berhasil".

"Israel selalu melanggar setiap gencatan senjata yang pernah mereka lakukan. Selama 78 tahun, mereka telah melakukan pendudukan ilegal di wilayah Palestina, dan kami menuntut pemerintah Australia untuk memberikan sanksi kepada Israel," ujar Jordan kepada Reuters.

Dewan Eksekutif Yahudi Australia, sebuah kelompok payung bagi lebih dari 200 organisasi Yahudi, mengecam para penyelenggara protes. "Mereka ingin kesepakatan itu gagal, yang berarti perang akan berlanjut," kata Wakil Kepala Eksekutif Peter Wertheim dalam sebuah pernyataan.

Protes pro-Palestina telah menjadi hal yang umum di Australia, terutama di Sydney dan Melbourne, sejak perang di Gaza meletus ketika militan kelompok militan Palestina, Hamas, menewaskan 1.200 warga Israel dalam sebuah serangan pada 7 Oktober 2023.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya