Konsistensi Perumda Paljaya
Paljaya membuktikan konsistensi dalam menjaga sanitasi, meski harus bergulat dengan keterbatasan kapasitas dan rendahnya kesadaran publik.
Fenomena limbah cair komuter menunjukkan bahwa persoalan sanitasi Jakarta adalah isu lintas batas. Pemerintah daerah Bodetabek juga harus dilibatkan dalam perencanaan dan investasi pengolahan limbah regional. Jika tidak, Jakarta akan terus menanggung sendiri beban ekologis dari aktivitas harian jutaan pekerja luar kota.
Menyelamatkan Bumi Dimulai dari Toilet
Limbah cair manusia mungkin jarang dibicarakan, tetapi dampaknya nyata. Air kotor yang tidak terolah bisa menyebarkan penyakit, merusak sungai, hingga mengancam pasokan air bersih. Teknologi sebenarnya sudah tersedia. Paljaya punya IPAL modern, biofilter, dan rencana pemanfaatan limbah menjadi energi. Tantangannya kini adalah memperluas cakupan layanan dan menumbuhkan kesadaran bahwa setiap dorongan flush di toilet punya konsekuensi lingkungan. Sebagai kado ulang tahun ke-34, Paljaya ingin menegaskan: Jakarta bebas limbah bukan mimpi, melainkan misi bersama. Dengan teknologi, kolaborasi lintas wilayah, dan dukungan warga, toilet sehari-hari pun bisa jadi bagian penting dari gerakan menyelamatkan bumi.
Eduardus Suharto
Dosen Pascasarjana & Komite Audit Perumda Paljaya
(Fahmi Firdaus )