MOSKOW – Juru bicara Kremlin (Pemerintah Rusia), Dmitry Peskov, mengatakan informasi yang mengklaim Prancis berencana mengirim tentara ke Ukraina sebagai hal yang mengkhawatirkan.
Komentar Peskov ini menanggapi laporan Dinas Intelijen Rusia (SVR) yang mengklaim Paris sedang mempersiapkan 2.000 tentara perang untuk Ukraina.
"Ini mengkhawatirkan," ujar Peskov dalam konferensi pers saat diminta mengomentari laporan tersebut seperti dilansir Anadolu, Rabu (29/10/2025).
Ketika ditanya mengenai prospek dimulainya kembali negosiasi menyelesaikan konflik Ukraina, Peskov mengatakan jeda saat ini disebabkan keengganan Kyiv melanjutkan proses negosiasi.
Kyiv juga disebut menolak menanggapi proposal Moskow untuk kerja sama lebih lanjut dalam tiga kelompok yakni urusan politik, militer, dan kemanusiaan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar langsung dari Prancis. Diketahui, Prancis bersama Inggris memimpin apa yang disebut "koalisi sukarela" yang bertujuan mengerahkan pasukan ke Ukraina setelah konflik berakhir.
Peskov juga bereaksi keras terhadap pernyataan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk yang mengklaim Ukraina berhak menyerang objek infrastruktur Rusia di seluruh Eropa.