Ia juga mengingatkan bahwa setiap penugasan harus dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran, karena tantangan yang dihadapi TNI AD ke depan semakin kompleks, mencakup perkembangan teknologi, ancaman siber, perubahan sosial, hingga dinamika geopolitik global.
“Pemimpin TNI AD masa depan harus mampu menjadi pemecah masalah (problem solver) di tengah perubahan, sekaligus mendukung program-program Presiden,”ujarnya.
“Gunakan ilmu yang saudara peroleh untuk memberi solusi, bukan sekadar menjalankan rutinitas. Kita juga punya harga diri, supaya bangsa Indonesia bisa jadi bangsa yang dipandang dunia, dan kita punya kesempatan itu,” tutup Maruli.
(Fahmi Firdaus )