JAKARTA - Tokoh kharismatik, ulama, dan pendekar yang juga Ketua Umum Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN), KH. Tubagus Sangadiah, tutup usia. Almarhum dimakamkan di kediamannya di Kampung Kadu Badak, Desa Pegadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin, 3 November 2025.
Partai Perindo juga menyatakan, kepergian TB. Sangadiah meninggalkan duka mendalam, namun juga mengingatkan pentingnya meneruskan perjuangan luhur menjaga kearifan lokal dan persatuan nasional—sejalan dengan cita-cita Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan sosial.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya TB. Sangadiah. Ia mengenang almarhum sebagai sosok yang memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian budaya, penguatan nilai kebangsaan, dan pembinaan generasi muda Banten.
“Almarhum Abah TB. Sangadiah adalah figur yang menuntun dengan keteladanan. Beliau tidak hanya ulama, tetapi juga penjaga tradisi, pendekar yang menjunjung kehormatan budaya, serta tokoh yang konsisten menjaga harmoni dalam masyarakat,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Kang Ferry -- panggilan akrabnya -- menambahkan, nilai-nilai kebijaksanaan dan semangat kebangsaan yang ditanamkan almarhum menjadi warisan moral yang patut diteruskan.
“Bagi Partai Perindo, semangat beliau sejalan dengan cita-cita partai untuk membangun bangsa yang inklusif, kuat dalam persaudaraan, dan kokoh dalam kebhinekaan,” ucapnya.
Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) yang didirikan dan dipimpin almarhum juga dikenal sebagai pelestari budaya. Kini tongkat estafet kepemimpinan organisasi dilanjutkan oleh putrinya, Hj. Ratu Ageng Rekawati, atau akrab disapa Bunda Reka, yang menjabat sebagai Ketua Harian DPP PJBN.