KYIV - Ukraina berjuang keras untuk menyalakan kembali lampu dan pemanas setelah serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi mengurangi kapasitas pembangkit listrik negara itu hingga nol. Rusia meluncurkan ratusan drone ke fasilitas energi di seluruh Ukraina.
Serangan-serangan tersebut mengganggu pasokan listrik, pemanas, dan air di beberapa kota. Perusahaan listrik negara memperingatkan bahwa kapasitas pembangkit turun hingga nol.
"Musuh memberikan serangan besar-besaran dengan rudal balistik, yang sangat sulit ditembak jatuh. Sulit untuk mengingat jumlah serangan langsung pada fasilitas energi sejak awal invasi," kata Svitlana Grynchuk kepada penyiar lokal United News, Senin (10/11/2025).
Menteri Luar Negeri Kyiv, Andrii Sybiha, mengatakan drone Rusia menargetkan dua gardu induk tenaga nuklir jauh di Ukraina Barat. Ia mendesak badan pengawas nuklir PBB bertindak.
Gardu-gardu induk tersebut memberi daya pada pembangkit nuklir Khmelnytskyi dan Rivne. Masing-masing berjarak sekitar 120 km dan 95 km dari Lutsk.
"Rusia sengaja membahayakan keselamatan nuklir di Eropa. Kami menyerukan pertemuan mendesak Dewan Gubernur IAEA untuk menanggapi risiko yang tidak dapat diterima ini," tulisnya di Telegram.