AS Gelar Operasi Militer Besar-besaran untuk Membasmi Kartel Narkoba Venezula

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 14 November 2025 07:51 WIB
Kapal induk AS/Foto: U.S. Department of Defense
Share :

WASHINGTON – Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengumumkan operasi militer terhadap narkoteroris di tengah ketegangan dengan Venezuela dan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga milik kartel narkoba. Peluncuran operasi militer besar-besaran ini disebut Southern Spear.

Pengumuman dramatis ini disampaikan Hegseth melalui platform X. Jumat (15/11/2025). "Hari ini, saya mengumumkan Operasi Southern Spear. Dipimpin Gugus Tugas Gabungan Southern Spear dan Southcom, misi ini mempertahankan Tanah Air kita. Menyingkirkan narkoteroris dari belahan bumi kita dan mengamankan Tanah Air kita dari narkoba yang membunuh rakyat. Belahan Bumi Barat adalah lingkungan Amerika dan kita akan melindunginya," tulis Hegseth.

Operasi ini menjadi kelanjutan dari serangkaian serangan mematikan yang telah dilakukan AS sejak September. Tentara AS menghancurkan setidaknya 20 kapal yang diduga milik kartel di perairan internasional Laut Karibia dan menewaskan 80 orang. Namun, Hegseth tidak merinci apakah Southern Spear akan memperluas cakupan serangan tersebut.

Fokus utama kini beralih ke Venezuela. Mengutip pejabat AS yang dirahasiakan, Komando Selatan AS (US Southern Command) telah memberikan masukan kepada Presiden Donald Trump mengenai opsi target di dalam Venezuela sebagai bagian dari Operation Southern Spear.

Laporan tersebut menegaskan, meski masukan telah diberikan, Presiden Trump belum membuat keputusan akhir mengenai aksi militer terhadap Venezuela.

Hubungan AS-Venezuela telah berada di titik beku sejak AS menjatuhkan sanksi besar-besaran dan menawarkan hadiah USD50 juta untuk penangkapan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Sebagai unjuk kekuatan, AS mengerahkan armada angkatan laut, termasuk kapal induk Gerald R. Ford, ke wilayah tersebut. Merespons ancaman ini, Venezuela telah menempatkan angkatan bersenjatanya dalam status siaga tinggi.

Maduro, di sisi lain, membantah keras segala keterlibatan dalam perdagangan narkoba. Ia mengeluarkan peringatan tajam kepada AS agar tidak memulai "perang gila" dan menuduh Trump menggunakan isu kartel sebagai dalih atau alasan untuk mencoba menggulingkan dirinya dari kekuasaan.
 

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya