Ratusan Orang Terluka dalam Protes Besar Anti-Pemerintah di Meksiko, Demonstran Serang Istana Nasional

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 17 November 2025 10:43 WIB
Ribuan massa berdemonstrasi di depan Istana Nasional di Mexico City, (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Setidaknya 120 orang—100 di antaranya petugas polisi—terluka dalam bentrokan selama protes anti-pemerintah di Ibu kota Mexico City, kata polisi. Para demonstran mendesak tindakan keras terhadap kartel menyusul pembunuhan Wali Kota Uruapan, Carlos Manzo, beberapa pekan lalu.

Ribuan demonstran berbaris di ibu kota Meksiko pada Sabtu (15/11/2025) untuk memprotes kejahatan kekerasan dan pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum. Namun, Sheinbaum mengatakan pawai tersebut, yang juga berlangsung di kota-kota lain, didanai oleh politisi sayap kanan yang menentang pemerintahannya.

Unjuk rasa itu diselenggarakan oleh kelompok pemuda Gen Z dan mendapatkan dukungan dari warga yang memprotes pembunuhan besar-besaran, termasuk pembunuhan Manzo, serta menyerukan tindakan tegas terhadap kartel.

Para demonstran membongkar sebagian penghalang yang melindungi Istana Nasional, tempat kediaman Sheinbaum. Polisi yang menjaga kompleks tersebut menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Pihak berwenang telah menangkap 20 orang atas kejahatan, termasuk perampokan dan penyerangan, kata Kepala Keamanan Mexico City, Pablo Vázquez, kepada wartawan sebagaimana dilansir BBC.

 

Para demonstran melambaikan spanduk bertuliskan pesan seperti “Kita semua adalah Carlos Manzo”, sementara yang lain mengenakan topi koboi sebagai penghormatan kepadanya.

Manzo ditembak pada 1 November saat menghadiri festival Hari Orang Mati. Ia dikenal karena sikapnya yang vokal terhadap geng pengedar narkoba di kotanya dan kekerasan kartel. Ia menuntut tindakan tegas terhadap anggota kartel bersenjata yang meneror wilayah tersebut.

Sheinbaum telah bertindak melawan kartel tetapi menolak seruan untuk perang habis-habisan terhadap narkoba. Upaya-upaya sebelumnya oleh para pendahulunya berakhir dengan pertumpahan darah.

Beberapa hari sebelum pawai berlangsung, presiden mengatakan bahwa demonstrasi tersebut dipromosikan oleh bot daring.

“Kami setuju dengan kebebasan berekspresi dan kebebasan berdemonstrasi jika ada anak muda yang memiliki tuntutan, tetapi masalahnya di sini adalah siapa yang mempromosikan demonstrasi tersebut,” ujarnya dalam sebuah pengarahan.

“Masyarakat harus tahu bagaimana demonstrasi ini diorganisir agar tidak ada yang dimanfaatkan.”

Sheinbaum mempertahankan tingkat penerimaan di atas 70% pada tahun pertamanya menjabat dan telah membuat terobosan dalam memberantas perdagangan fentanil – isu kunci bagi mitranya dari Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

 

Namun, ia dikritik karena gagal menghentikan kekerasan yang melanda negaranya serta menghadapi peningkatan permusuhan dari negara-negara tetangga.

Awal bulan ini, Kongres Peru memutuskan untuk menyatakan Sheinbaum sebagai persona non grata atau tidak diterima di negara tersebut.

Keputusan itu diambil beberapa hari setelah Peru memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko, setelah pemerintah Meksiko memberikan suaka kepada mantan perdana menteri Peru yang menghadapi dakwaan percobaan kudeta tahun 2022.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya