Namun, Khalid Vawda, seorang aktivis Social Intifada—kelompok berbasis di Johannesburg—telah menyuarakan kekhawatirannya soal Al‑Majd Europe pada akhir Oktober, mengatakan organisasi itu tampaknya muncul begitu saja. Ia mengatakan kepada MEE bahwa Al‑Majd Europe telah mengiklankan kemampuannya mengevakuasi warga Palestina dari Gaza selama berbulan-bulan di media sosial.
Pada Sabtu (15/11/2025), Shimi Zuaretz, juru bicara COGAT—badan Israel yang mengelola urusan sipil di Tepi Barat yang diduduki serta Gaza—mengatakan kepada AFP bahwa warga Palestina telah diberikan izin untuk meninggalkan Gaza setelah badan tersebut “menerima persetujuan dari negara ketiga untuk menerima mereka.”
Zuaretz tidak merinci negara mana yang telah setuju untuk menerima mereka.
Sehari sebelumnya, Kedutaan Besar Palestina di Afrika Selatan mengatakan bahwa penerbangan tersebut diatur oleh “organisasi yang tidak terdaftar dan menyesatkan yang mengeksploitasi kondisi kemanusiaan tragis rakyat kami di Gaza, menipu keluarga, mengumpulkan uang dari mereka, dan memfasilitasi perjalanan mereka dengan cara yang tidak teratur dan tidak bertanggung jawab.”
Setelah sejumlah pertimbangan, konsultasi, dan perwakilan dari kelompok masyarakat sipil pada Kamis (13/11/2025), pemerintah Afrika Selatan mengizinkan pesawat tersebut mendarat.