JAKARTA - Adidaya Institute kembali merilis hasil survei terbarunya, di Jakarta, pada Rabu (19/11/2025). Survei menyebut sebanyak 91,1 persen responden percaya kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membawa perubahan dan perbaikan bagi bangsa Indonesia.
“Di luar perkiraan kami, angka kepercayaan publik ternyata sangat tinggi kepada agenda Presiden Prabowo. Sebanyak 91,1 persen responden percaya Presiden Prabowo bisa membawa perubahan besar,” ujar Managing Director Public Policy and Politics Adidaya Institute Ahmad Fadhli.
Dikatakannya, tingkat kepercayaan publik yang tinggi tersebut juga sejalan dengan optimisme publik terhadap level pertumbuhan ekonomi yang akan mencapai angka 8 persen pada tahun depan.
“Public mood responden kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat tinggi. Sekitar 82,3 persen. Ini luar biasa,” ucapnya.
Dalam survei public mood tersebut, 97,5 persen responden mengaku hidup bahagia di pemerintahan Presiden Prabowo.
“Kesimpulannya, survei kita menunjukkan publik punya harapan dan optimisme yang besar terhadap kinerja Presiden Prabowo,” tegas Fadhli.
Survei Adidaya Institute juga merekam suasana hati masyarakat atau public mood atas sejumlah isu sosial yang muncul selama sebulan belakangan.
‘’Misalnya terkait isu ijazah mantan Presiden Jokowi, sebagian responden masih percaya Jokowi memiliki ijazah UGM seperti yang disampaikan selama ini,’’ucapnya.
Senada, publik juga sangat percaya Gibran Rakabuming Raka dapat menjalani tugas dan fungsi sebagai Wakil Presiden. Di tengah keraguan sejumlah pihak, survei public mood Adidaya Institute justru menunjukkan 75,2 persen responden percaya Wakil Presiden Gibran dapat menjalankan amanahnya.
“Ini bukan anomali. Ini justru gambaran sikap responden kita. Alih-alih muncul keraguan, namun sesungguhnya sebagian besar publik justru percaya Gibran bisa bekerja sebagai Wakil Presiden,” ucap Fadhli.
Dia menegaskan, survei mood politik Adidaya Institute akan dilakukan secara periodik dan berkelanjutan.
Menurutnya, Adidaya Institute berkomitmen untuk menjadi lembaga thinkthank strategis yang memberi literasi dan membangun kecerdasan politik kepada publik selama era pemerintahan Prabowo-Gibran.