AS dan Rusia Diduga Godok Rencana Perdamaian Baru, Ukraina Diminta Serahkan Wilayah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 20 November 2025 13:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dalam pertemuan di Alaska. (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Delegasi pejabat senior Amerika Serikat (AS) akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Kamis (20/11/2025), diduga untuk membahas rencana perdamaian baru guna menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina.

Laporan mulai bermunculan pada Rabu (19/11/2025) yang menyebutkan bahwa AS dan Rusia telah menyiapkan rencana perdamaian baru berisi konsesi besar dari Ukraina. Baik Washington maupun Moskow belum secara resmi mengonfirmasi rencana tersebut.

Mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, Axios, Financial Times, dan Reuters melaporkan bahwa rencana tersebut mengharuskan Kyiv menyerahkan beberapa wilayah dan persenjataan, serta memangkas Angkatan Bersenjata Ukraina secara signifikan.

Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dan utusan pemimpin Rusia Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, diyakini terlibat dalam penyusunan rencana perdamaian 28 poin tersebut.

 

Tim yang dipimpin oleh Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll tiba di Ukraina beberapa saat setelah serangan pesawat tak berawak Rusia menewaskan 26 orang di Ternopil, Ukraina barat.

"Menteri Driscoll dan tim tiba pagi ini di Kyiv atas nama pemerintah dalam misi pencari fakta untuk bertemu dengan para pejabat Ukraina dan membahas upaya-upaya untuk mengakhiri perang," ujar juru bicara Angkatan Darat Kolonel David Butler dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir BBC.

Driscoll didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Randy George, Panglima Angkatan Darat AS di Eropa Jenderal Chris Donahue, dan Sersan Mayor Angkatan Darat Michael Weimer.

Driscoll dan Jenderal George adalah pejabat militer AS paling senior yang mengadakan pembicaraan di ibu kota Ukraina sejak Presiden Donald Trump menjabat pada Januari.

Sebuah gambar pada Rabu menunjukkan Driscoll bertemu dan berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Ukraina Denys Shmyhal.

 

Dalam sebuah unggahan di X setelahnya, Shmyhal mengatakan: "Kami fokus pada langkah selanjutnya untuk mengimplementasikan perjanjian pertahanan bersejarah yang dicapai oleh Presiden Zelensky dan Presiden Trump."

Ia juga berterima kasih kepada Washington atas "penyetujuan penjualan paket dukungan untuk sistem pertahanan udara PATRIOT senilai sekitar USD 105 juta."

Sebelumnya, seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada CBS bahwa pembicaraan dalam perjalanan tersebut akan berfokus pada situasi militer di lapangan serta rencana gencatan senjata.

"Presiden Zelensky dan Trump telah sepakat untuk menghentikan konflik sesuai dengan garis keterlibatan yang ada, dan terdapat kesepakatan tentang pemberian jaminan keamanan," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov tampaknya mengecilkan laporan tersebut.

"Dalam kasus ini, kami tidak memiliki inovasi tambahan terhadap apa yang kami sebut 'semangat Anchorage'," ujarnya kepada media pemerintah Rusia pada Rabu, merujuk pada pertemuan puncak bulan Agustus antara Putin dan Trump di Alaska.

 

Kesepakatan apa pun yang dicapai selama pertemuan satu hari itu belum dipublikasikan.

Zelensky telah berulang kali mengesampingkan konsesi teritorial apa pun kepada Rusia.

Kyiv dan sekutu Baratnya, termasuk AS, telah menyerukan gencatan senjata segera di sepanjang garis depan yang luas. Namun, Moskow mengesampingkannya dan mengulangi tuntutan yang menurut Ukraina merupakan kapitulasi de facto.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya