JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan, bencana hidrometeorologi basah mendominasi kejadian bencana di Indonesia. Hal itu berdasarkan data kejadian bencana dan penanganan yang dilakukan aparat periode Selasa 25-26 November 2025.
"Lokasi pertama ialah banjir di Kota Langsa, Provinsi Aceh. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir pada Selasa (25/11) pukul 10.20 WIB," ujar Muhari melalui keterangannya, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, sebanyak 420 warga dari 150 kepala keluarga yang tinggal di Gampong Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro terdampak dari kejadian ini. Ketinggian muka air berkisar antara 20 sampai 40 sentimeter. BPBD Kota Langsa masih melakukan penanganan dan pendataan di lokasi terdampak.
"Peristiwa bencana berikutnya masih di Provinsi Aceh. Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Agam pada Selasa (25/11) sore hari," tuturnya.
Ia menerangkan, wilayah terdampak yaitu Nagari Kampung Tengah di Kecamatan Lubuk Basung dan Nagari Bawan di Kecamatan Ampek Nagari. Tercatat 42 kepala keluarga / 143 jiwa dan 21 unit rumah terdampak. BPBD Kabupaten Agam bersama unsur terkait lainnya terus melakukan penanganan.
"Beralih menuju Provinsi Sumatera Utara. Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara pada Selasa (25/11)," terangnya.
Ia mengungkap, sebanyak 50 unit rumah yang berada di Desa Simangumban Julu Kecamatan Simangumban dan Desa Siopat Bahal Kecamatan Purbatua terdampak. Peristiwa ini juga menyebabkan dua jembatan penghubung rusak dan tidak bisa dilalui warga. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara telah berada di lokasi dan melakukan asesmen.
"Peristiwa banjir juga terjadi di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Banjir terjadi pada Selasa (25/11) pagi hari," ujarnya.
Ia menjelaskan, hasil kaji cepat menyatakan sekitar 220 jiwa dan 17 unit rumah terdampak. Satu orang dilaporkan hilang karena hanyut terbawa arus sungai. Lokasi kejadian di Kelurahan Hamopan Sibatu, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan. BPBD Kabupaten Padang Sidempuan bersama tim gabungan melakukan operasi pencarian.
"Selanjutnya wilayah Tapanuli Tengah, hujan dengan intensitas tinggi sebabkan tanah longsor yang menimpa pemukiman warga pada Selasa (25/11)," ujarnya.
Dia menjabarkan, sebanyak 1.902 unit rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam dan Pinangsori. Dilaporkan 1.902 kepala keluarga terdampak. BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah beserta tim gabungan melakukan pemantauan dan pembersihan material longsor serta bantuan permakanan bagi warga terdampak.
(Arief Setyadi )